PT. Neuronworks Indonesia

2020-06-15 10:55:09, Nineu Indah Kiani,


Bagaimana HR Menghadapi Sistem Kerja Pada Masa New Normal

Tidak terasa sudah berlangsung lebih dari tiga bulan Progam PSSB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia karena Pandemi Covid-19. Masyarakat tentu sangat berharap agar musibah pandemi cepat berlalu. Pandemi ini telah mengubah perilaku kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari mulai dari protokol keluar rumah, bekerja dari rumah, menjaga kebersihan hingga menjaga jarak dengan sesama atau physical distancing. Hal ini membawa dampak ke perekonomian secara luas sehingga kondisi yang belum sepenuhnya pulih tetap diharuskan untuk menjalani aktivitas new normal dengan melakukan protokol kesehatan dan physical distancing secara disiplin.

Hampir seluruh sektor bisnis mulai berjalan secara perlahan di era new normal seperti sekarang ini dengan menetapkan peraturan sistem shift, physical distancing dan protokol kesehatan secara ketat di tempat bisnis atau kantor. Hal ini tentu saja dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona. Berdasarkan historis yang pernah terjadi serta kebijakan dari pemerintah, perusahaan bersama tim HR harus sigap melakukan strategi khusus agar mampu menjadi adaptif dalam menghadapi tatantangan dan perubahan lingkungan bisnis. Apa saja protokol baru yang dapat diterapkan perusahaan dan tim HR dalam mengahadapi New Normal paska pandemi covid-19?

1. Beralih Menggunakan Sistem Teknologi

Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian masyarakat. Tim HR dan perusahaan harus ikut beradaptasi secara cepat menggunakan alat kolaboratif baru dengan cara yang efisien. Perusahaan harus membuat sistem digital untuk organisasi internal dan pelanggan dengan memastikan infrastruktur IT mereka sendiri cukup kuat untuk diandalkan.

Transformasi digital harus melayani kebutuhan karyawan dan pelanggan, misalnya meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data dan ketersediaan data, absen online, sistem aplikasi payroll, pelatihan jarak jauh, dan peningkatan pembelian peralatan perlengkapan melalui e-commerce. Kegiatan digitalisasi ini dilakukan agar bisa dioperasikan dan dimonitoring oleh perusahan secara realtime dan optimal walaupun dalam jarak jauh.

2. Menjamin Kesehatan Karyawan

Banyak karyawan yang mengeluh ingin kembali bekerja di kantor, tetapi banyak juga yang khawatir bisa melakukannya dalam era new normal dengan aman. Perusahan harus mampu meyakini karyawannya tentang protokol keselamatan dan kesehatan di kantor paska program kerja di rumah selama PSBB kemarin.

Manajer HR perlu memastikan keselamatan karyawan di tempat kerja melalui peningkatan tes kesehatan karyawan, pengecekan suhu badan sebelum kerja dimulai, pendesainan ulang ruang kerja, penyediaan sanitasi yang baik, menyediakan hand sanitizer di setiap ruang dan lainnya. Perusahaan juga dapat meyakinkan karyawan dengan menekankan kepedulian mereka terhadap kesejahteraan.

3. Mengadakan Pelatihan Online

Terdapat berbagai cara dalam perusahaan untuk mencari cara dalam mengoptimalkan skill karyawan dengan melakukan pelatihan dan sertifikasi. Hal ini akan menciptakan bakat dan skill baru yang akan sangat bermanfaat dalam proses bisnis perusahaan. Cara ini juga dapat membantu meningkatkan performansi manajemen dan membuat setiap anggota mengalami proses pengembangan diri dan karir.

Tetapi, karena tidak dapat berinteraksi secara langsung, pelatihan dapat dilakukan secara online dari jarak jauh. Pelatihan jarak jauh dapat menggunakan perangkat lunak yang menghubungkan karyawan satu sama lain dengan penyedia pelatihan. New Normal ternyata juga mendorong cara baru untuk belajar online. Research and Markets (2018) telah memperkirakan permintaan pasar e-learning meningkat tiga kali lipat pada tahun 2025 hingga mencapai $325 juta atau kurang lebih 4 Tiriliun jika dikonversi ke rupiah.

4. Sistem Shift atau Masuk Kantor Bergantian

Berbagai perusahaan mempertimbangkan secara detail bagaimana menyesuaikan bisnis di tengan kondisi pandemic. Salah satu hal paling penting dan efektif yang dapat adalah model hibrida, dimana sebagian karyawan akan bekerja di kantor dengan presentase 50?n sisa lainnya akan bekerja dari rumah sesuai dengan shift yang berlaku. Cara tersebut merupakan cara perusahaan dalam mengurangi risiko tertular covid-19 di tempat kerja.

5. Saling Mendukung Walau dalam Jarak Jauh

Ketika rencana masuk kerja seperti sedia kala pada era new normal, manajemen perusahaan harus mengetahui betul kondisi kesehatan karyawannya. Kepedulian terhadap anggota keluarga yang lebih tua atau immunocompromised juga harus dipertimbangkan. Jika anggota tim bekerja lebih produktif dan efisien dari rumah, mungkin inilah saatnya untuk menjadikan online communication atau monitoring absensi jarak jauh sebagai pertimbangan dalam bagaimana masa depan pekerjaan dilakukan.

Tantangan yang dihadapi perusahaan bersama tim HR memang tidak mudah dalam kondisi pandemi. Namun hal ini dapat diatasi secara bersama, apabila perusahaan dapat bersinergi secara kooperatif dan disiplin bersama tim HR dan segenap karyawan dalam melewati fase sulit yang terjadi. Jadi, kemauan yang kuat dari karyawan pun sangat berperan dalam kesuksesan perusahaan menghadapi lingkungan kerja pada masa New Normal pasca pandemic covid-19.