PT. Neuronworks Indonesia

2023-11-20 01:33:33, Ristek ALPRA,


What is Scrum ?


Secara definisi resmi dari Scrumguides.org, Scrum adalah salah satu Agile Framework yang didedikasikan khusus untuk permasalahan yang kompleks. Scrum adalah kerangka kerja sederhana untuk membantu orang-orang, tim dan organisasi menghasilkan nilai tambah melalui solusi yang adaptif untuk permasalahan yang kompleks yang dapat berubah dan muncul setiap saat, Scrum dilengkapi dengan Struktur aturan main, Value dan teori yang harus dijaga.

Secara keseluruhan Scrum Framework terdiri atas Scrum Theory, Values, Scrum Team, Scrum Events, dan Scrum Artifact dimana memiliki komitmen dalam setiap artifact-nya.

 

image

 

Scrum Team

Pada Scrum, terdapat 3 role diantara lain :

  • Product Owner : Product owner adalah orang yang seharusnya paling memahami pekerjaan tim scrum dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada keberlangsungan bisnis perusahaan. Product owner juga berperan sebagai perantara antara stakeholder dan tim scrum.
  • Scrum Master : sebagai fasilitator dalam tim. Scrum master tidak berperan sebagai pembagi tugas kepada anggota tim yang lain. Namun, scrum master akan berperan sebagai pihak yang memastikan keberlangsungan kerangka kerja scrum. Scrum master akan membantu tim memahami teori dan implementasi dari kerangka kerja scrum. Peran ini juga bertugas untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang berlangsung dalam tim sudah sesuai dengan kerja scrum yang seharusnya.
  • Development Team : Implementasi kerangka kerja scrum yang lebih detail menjadi tugas para development atau scrum team. Biasanya ada berbagai pekerjaan dalam development team. Mulai UI.UX Designer hingga Software Tester. Development team inilah yang akan melakukan eksekusi.

    image

Scrum Theory

Scrum memiliki tiga pilar empirisme yang merupakan dasar filosofis dari kerangka kerja tersebut. Ketiga pilar tersebut adalah:

  1. Transparansi (Transparency): Pilar transparansi mengacu pada kebutuhan untuk memastikan informasi yang relevan dan penting tersedia bagi semua pihak yang terlibat. Dalam konteks Scrum, ini berarti semua aspek kerja, proses, dan keputusan harus dapat dipahami dan diakses oleh tim Scrum dan pemangku kepentingan lainnya. Contoh penerapan transparansi dalam Scrum adalah melalui penggunaan Kanban Board yang mencantumkan informasi penting tentang status dan progress proyek.
  2. Inspeksi (Inspection): Pilar inspeksi menekankan pentingnya melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap kerja yang dilakukan. Dalam Scrum, tim secara teratur memeriksa hasil kerja yang dihasilkan, baik dalam bentuk Increment maupun proses kerja itu sendiri, untuk mengidentifikasi masalah, kesempatan perbaikan, dan perubahan yang perlu dilakukan. Contoh penerapan inspeksi dalam Scrum adalah melalui Retrospektif Sprint dan daily scrum
  3. Adaptasi (Adaptation): Pilar adaptasi mengakui bahwa perubahan dan penyesuaian seringkali diperlukan dalam pengembangan produk. Dalam Scrum, tim menggunakan hasil inspeksi untuk melakukan penyesuaian dan perubahan pada tujuan, rencana, dan taktik mereka agar sesuai dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan yang ditemukan selama proses pengembangan. Contoh penerapan adaptasi dalam Scrum adalah melalui perencanaan Sprint berikutnya.

4 Type "Ceremony" in Scrum

Empat acara utama dalam kerangka kerja Scrum, adalah Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective. Setiap acara ini memiliki tujuan dan waktu pelaksanaan yang berbeda dalam siklus pengembangan perangkat lunak Agile.

 

image

 

         1.Sprint Planning (Perencanaan Sprint):

  • Tujuan: Sprint Planning adalah pertemuan awal dari setiap iterasi pengembangan yang disebut Sprint. Tujuannya adalah untuk merencanakan dan menentukan apa yang akan diselesaikan dalam Sprint tersebut dan bagaimana tim akan melakukannya.
  • Waktu Pelaksanaan: Sprint Planning dilakukan pada awal setiap Sprint, biasanya berlangsung maksimum 8 jam untuk sprint 1 bulan. Jika sprint lebih pendek, timebox lebih pendek.
     
  • 2. Daily Scrum (Pertemuan Harian):
  • Tujuan: Daily Scrum adalah pertemuan harian yang singkat di mana anggota tim berbagi informasi tentang kemajuan, hambatan, dan rencana mereka. Tujuannya adalah untuk menjaga komunikasi yang terbuka di antara anggota tim, mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul, dan memastikan tim tetap bergerak menuju tujuan Sprint.
  • Waktu Pelaksanaan: Daily Scrum dilakukan setiap hari selama Sprint, biasanya berlangsung sekitar 15 menit.

    3. Sprint Review (Ulasan Sprint):
  • Tujuan: Sprint Review adalah pertemuan yang diadakan di akhir setiap Sprint untuk meninjau pekerjaan yang telah selesai dan memastikan bahwa produk yang dikembangkan memenuhi standar kualitas dan kebutuhan pelanggan. Hasil Sprint, seperti perubahan fitur atau penambahan nilai lainnya, dievaluasi bersama dengan pemangku kepentingan.
  • Waktu Pelaksanaan: Sprint Review dilakukan di akhir Sprint, biasanya berlangsung selama 1-2 jam tergantung pada kompleksitas pekerjaan yang diselesaikan.
    4. Sprint Retrospective (Retrospetif Sprint):
  • Tujuan: Sprint Retrospective adalah pertemuan yang diadakan setelah Sprint Review dan sebelum dimulainya Sprint berikutnya. Tujuannya adalah untuk merefleksikan proses pengembangan, mengidentifikasi apa yang telah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki, serta membuat perubahan dalam cara tim bekerja agar semakin efektif.
  • Waktu Pelaksanaan: Sprint Retrospective dilakukan di akhir Sprint, biasanya berlangsung selama 1-2 jam.

Scrum Artifact

image

  1. Product Backlog

Product Backlog adalah daftar prioritas dari semua pekerjaan yang harus dilakukan dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Ini termasuk fitur, perbaikan, perubahan, dan semua elemen yang membentuk produk akhir.

 

image

Sprint Backlog adalah daftar pekerjaan yang dipilih dari Product Backlog dan ditetapkan untuk diselesaikan selama Sprint saat ini. Ini berisi semua item yang akan dikerjakan oleh tim dalam Sprint.

image

       2. Scrum Board
           Scrum Board digunakan untuk mengelola dan melacak kemajuan pekerjaan selama sprint. Seringkali berupa papan fisik atau digital yang dibagi menjadi kolom-kolom yang mewakili berbagai tahapan pekerjaan. Papan tersebut memberikan visualisasi yang jelas tentang tugas, cerita pengguna, atau masalah yang sedang dikerjakan oleh tim pengembangan, sehingga memudahkan pengelolaan dan pemantauan alur kerja.

image

       3. Increment

Scrum Guide mendeskripsikan Product Increment sebagai batu loncatan untuk mencapai Product Goal. Increment merupakan jumlah dari semua item Product Backlog yang diselesaikan selama Sprint berjalan. Setiap increment akan dikumpulkan dengan increment sebelumnya untuk diverifikasi secara menyeluruh dan dipastikan bahwa semua increment dapat berfungsi bersama.